Infeksi saluran kemih saat hamil menjadi momok mengerikan. Saat hamil, pastinya tubuh seorang ibu akan berbeda. Mereka biasanya akan lebih rentan karena imun yang menurun.
Oleh karena itu, kondisi seperti infeksi saluran kemih atau ISK pada ibu hamil bisa sangat berbahaya. ISK pada ibu hamil tidak hanya mempengaruhi sang ibu, tetapi juga pada bayi di dalam kandungan.
Baca Juga: Manfaat Mengkonsumsi Madu untuk Kesehatan, Simak Ini!
Itulah kenapa, risiko dari kasus ISK pada seseorang yang hamil bisa menjadi lebih tinggi. Adapun kondisi ini dapat terjadi karena banyak faktor.
Apakah Infeksi Saluran Kemih Saat Hamil Berbahaya?
ISK atau infeksi salurah kemih dapat terjadi karena bakteri menyerang saluran kemih atau kencing dan juga organ di sekitarnya. Bakteri dapat masuk ke saluran kemih melalui uretra (lubang kencing) dan kemudian menginfeksi saluran, kandung kemih. Dalam banyak kasus bahkan bakteri mungkin menyerang ginjal.
Umumnya, wanita lebih rentan terkena infeksi saluran kemih daripada pria. Ini karena wanita memiliki ureter yang lebih pendek sehingga bakteri lebih mudah masuk.
Ibu hamil menjadi golongan yang sangat rentan terkena ISK. Ini terjadi karena adanya dorongan dari rahim yang berada tepat di atas kandung kemih.
Ketika rahim membesar, maka beratnya akan menghalangi aliran urine dari kandung kemih. Hasilnya, ibu hamil kesulitan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Akibat dari hal itu adalah infeksi saluran kemih saat hamil.
American Family Physician (AAFP) menunjukkan bahwa ibu hamil berisiko tinggi terkena ISK mulai dari minggu keenam kehamilan hingga puncaknya di minggu ke-22 hingga 24 kehamilan.
Dalam jurnal Archives of Medical Science juga tertulis bahwa sekitar 2 sampai 10 persen wanita hamil mengalami ISK. Hal itu bahkan sering terulang kembali selama kehamilan meski tidak menahan kencing lagi.
Faktor Penyebab ISK pada Ibu Hamil
Selain karena rahim yang membesar sehingga menekan saluran kemih, ada beberapa hal yang meningkatkan risiko infeksi saluran kemih saat hamil, yaitu:
- Membersihkan kelamin dari belakang ke depan sehingga kuman yang bersarang di anus berpindah ke depan.
- Adanya perubahan hormon saat hamil sehingga vagina berubah menjadi lembab.
- Berhubungan bisa juga meningkatkan risiko ISK pada ibu hamil karena mungkin penetrasi mendorong bakteri di sekitar vagina.
- Kegemukan atau obesitas.
- Pernah beberapa kali terkena ISK.
- Memiliki diabetes gestasional.
- Ibu hamil memiliki riwayat anemia sel sabit.
- Mengalami kerusakan saraf yang mengendalikan kandung kemih seperti penyakit Parkinson, cedera fisik, atau multiple sclerosis.
Dampak dan Pengaruh ISK pada Ibu Hamil
Peradangan yang terjadi akibat infeksi, termasuk dalam hal ini infeksi saluran kemih pastinya akan meningkatkan bahaya pada ibu hamil. Bahkan bukan hanya untuk ibu, tetapi juga janin di dalam perut.
Pasalnya, selama peradangan terjadi, sistem imun tubuh juga akan terus menghasilkan senyawa hormon yang bernama prostaglandin. Kadar prostaglandid yang terlalu tinggi di dalam tubuh itu bisa saja membuat rahim berkontraksi dengan kuat.
Kemudian, kontraksi rahim kemudian bisa memicu proses persalinan berlangsung sebelum waktunya dengan menyebabkan pembukaan pada pintu leher rahim atau serviks. Ini bisa menjadi pemicu lahirnya bayi prematur.
Pengobatan Rumah ISK untuk Ibu Hamil
Jika terkena ISK saat sedang hamil, sang ibu sebenarnya bisa mencoba melakukan perawatan sendiri di rumah. Hal yang perlu dijalankan adalah membenahi pola hidup.
Perbanyak minum air putih, penuhi asupan gizi yang tubuh butuhkan, tidak menahan kencing saat hamil, dan selalu menjaga kebersihan saluran kencing. Dengan begitu, maka risiko infeksi saluran kemih saat hamil akan berkurang dan juga bakteri hilang.